Akumulator (aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor.
Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau aki) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor,kompulsator, dll.
- Bagian-bagian aki
Akumulator atau aki tersusun atas pelat timbal sebagai elektrode negatif dan
pelat timbal dioksida sebagai elektrode positif, dan larutan elektrolit asam
sulfat.
Di
antara kedua elektrode , dibatasi dengan bahan isolator. Hal itu dimaksudkan,
agar aki tidak bersentuhan (kalau, terjadi sentuhan menyebabkan korsleting).
1. Akumulator
Biasa
Akumulator disebut
unsure (sel) sekunder karena sesudah energy habis masih bisa diisi dan
digunakan kembali. Ketika diisi terjadi reaksi kimia yang pertama sesudah
akimulator penuh dapat memberi arus pada rangkaian luar, maka terjadi reaksi
kimia kedua. Jadi pesawat ini bekerja mengumpulkan dan mengeluarkan arus
listrik.
2. Akumulator
Timbel
Jenis aki yang umum
digunakan adalah aki timbel, aki terdiri dari 2 buah kumpulan plat timbel yang
dicelupkan kedalam larutan asam sukfat (H2SO4). Untuk mendapatkan jumlah arus
yang lebih besar tetapi dalam kemasan yang kecil maka lapisan timbel tersebut
dipasang sedemikian rupa dalam jarak yang berdekatan. Untuk menjaga agar
platplat tersebut tidak saling bersentuhan maka diantara timbel tersebut
dipasang penyekat dari bahan isolator. Untuk mendapatkan tegangan (GGL) yang
besar, plat timbel tersebut dihubungkan seri.
3. Akumulator
Alkali
Sel ini disebut
alkali karena menggunakan larutan lindikali sebagai larutan elektrolitnya.
- Prinsip Kerja Akumulator
Prinsip kerja aki, pada saat aki dipakai , kedua elektrodenya
perlahan-lahan akan menjadi timbal sulfat. Hal itu disebabkan, kedual elektrode
beraksi dengan larutan asam sulfat. Pada reaksi tersebut, elektrode timbal
melepaskan banyak elektron.
Akibatnya, terjadi aliran arus listrik dari pelat timbal dioksidanya. Setelah beberapa lama dipakai, akhirnya kedua elektrode tertutup oleh timbal sulfat . Akibatnya diantara keduanya tidak ada lagi beda potensial. Keadaan tersebut disebut , akinya soak / mati. Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (Pb 02), sedangkan pelat negative mengandung timah (Pb).
Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah arus listrik.
Akibatnya, terjadi aliran arus listrik dari pelat timbal dioksidanya. Setelah beberapa lama dipakai, akhirnya kedua elektrode tertutup oleh timbal sulfat . Akibatnya diantara keduanya tidak ada lagi beda potensial. Keadaan tersebut disebut , akinya soak / mati. Dalam aki terdapat elemen dan sel untuk penyimpan arus yang mengandung asam sulfat (H2SO4). Tiap sel berisikan pelat positif dan pelat negatif Pada pelat positif terkandung oksid timah coklat (Pb 02), sedangkan pelat negative mengandung timah (Pb).
Pelat-pelat ditempatkan pada batang penghubung. Pemisah atau separator menjadi isolasi diantara pelat itu, dibuat agar baterai acid mudah beredar disekeliling pelat. Bila ketiga unsur kimia ini berinteraksi, muncullah arus listrik.
- Cara Kerja Akumulator
Pada saat pemakaian
Pelat(+) PB02 Timbal Peroksida
|
+
|
Elektrolit 2H2SO4 Asam Sulfat dan Air
|
-
|
Pelat(-) Pb Timbal berpori
|
1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN
LISTRIK
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar
misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi
kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat
negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan
bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh bahan
aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal sulfat.
Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka
aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).
Pada saat pengisian
Pelat(+)
PbSO4Timbal
Sulfat
|
+
|
Elektrolit
2H2O air
|
+
|
Pelat(-)
PbSO4Timbal Sulfat
|
2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN
LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia
yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal
peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk pada plat
negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air digunakan untuk
membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi bermuatan penuh.
Jadi secara sederhana
cara kerja dari aki adalah berubahnya reaksi kimia antara aktif material (Pb,
PbO, PbSO4) dan media elektrolit (larutan asam sulfat atau H2SO4) yang
menimbulkan beda potensial antara kutub positif dan negative sehingga
menghasilkan arus listrik sampai batas waktu tertentu.
- Fungsi Akumulator
a Sebagai
media penyimpan dan pensuplai arus listrik pada waktu kendaraan distarter.
b.
Sebagai
pemasok arus listrik untuk kebutuhan lampu-lampu waktu kendaraan
berhenti/parkir di malam hari, alarm, jam elektronik, dan sebagainya saat mesin
mati.
- Dampak Bagi Lingkungan
1)
Polusi
air akibat merembesnya cairan asam sulfat (H2SO4). Cairan ini juga sulit
diuraikan oleh dekomposer.
2)
Membuat
hewan-hewan yang ada di dalam tanah mati karena akumulator juga dapat
menyebabkan polusi tanah.
3)
Selain
itu, aki yang sudah rusak atau tidak bisa diisi ulang lagi akan menjadi limbah
masyarakat (sampah) yang sulit ataupun tidak bisa didaur ulang lagi.
·
Pangosongan
Pada saat akumulator di gunakan, terjadi
perubahan energi kimia menjadi energi listrik dan terjadi perubahan anode,
katode, dan elektrolitnya. Pada anode terjadi perubahan yaitu timbal dioksida
(PbO2) menjadi timbal sulfat (PbSO4). Perubahan yang
terjadi pada katode adalah timbal murni (Pb) menjadi timbal sulfat (PbSO4).
Adapun pada
larutan elektrolit terjadi perubahan, yaitu asam sulfat pekat menjadi encer,
karena pada pengosongan akumulator terbentuk air (H2O).
Susunan akumulator
adalah sebagai berikut:
a.kutub positif
(anode) terbuat dari dioksida (PbO2)
b.kutub negatif
(katode) terbuat dari timbal murni (Pb)
c.larutan
elektrolit terbuat dari asam sulfat (H2SO4) dgn kepekatan
30%
ketika akumulator digunakan, terjadi
reaksi antara larutan elektrolit dengan timbal dioksida dan timbal murni
sehingga menghasilkan elektron dan air. Reaksi kimia pada akumulator yang
kosong adalah sebagai berikut :
Pada elektrolit : H2SO4 2H+ + SO42-
Pada anode : PbO2 + 2H+ + 2e + H2SO4 PbSO4 + 2H2O
Pada katode : Pb + SO42- PbSO4
Pada saat
akumulator digunakan, baik anode maupun katode perlahan-lahan akan berubah
menjadi timbal sulfat(PbSo4). Jika hal itu terjadi, maka kedua kutubnya
memiliki potensial sama dan arus listrik berhenti mengalir. Terbentuknya air
pada reaksi kimia menyebabkan kepekatan asam sulfat berkurang, sehingga
mengurangi massa jenisnya. Keadaan ini dikatakan akumulator kosong (habis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar