Istilah Protozoa
berasal dari bahasa Yunani yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.
1. Ciri-ciri Protozoa
·
Merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran
inti (eukariota).
·
Berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron.
·
Memiliki bentuk bervariasi, ada yang tetap dan ada yang
berubah-ubah.
· Umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa
kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada
juga yang tidak memiliki alat gerak.
· Hidup bebas di air tawar dan air laut sebagai komponen biotik.
Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa
hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah
organisme.
·
Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner, sedangkan
reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan
penyatuan inti sel vegetatif
(konjugasi).
2. Klasifikasi
Protozoa
Berdasarkan alat
geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu :
A. Flagellata (Mastigophora)
Flagellata dari istilah Flagellum (Cambuk) sedangkan Mastigophora dari kata mastix:
(cambuk) dan poros (membawa). Merupakan
protista yang memiliki alat gerak berupa bulu cambuk.
Flagellata
dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya klorofil, yaitu:
Flagellata yang
mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen hijau klorofil,
disebut kelompok fitoflagellata.Contoh:
·
Euglena viridis, hidup di air tawar
·
Vollvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan
kumpulan ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni
dihubungkan dengan benang-benang plasma.
·
Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang
satu panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya
pada waktu malam hari.
Flagellata yang
tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata.
Contoh:
·
Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab
penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat dari genus
tse-tse, yaitu Jenis Glosina palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup
di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.
·
Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine
wanita.
·
Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda
demam dan anemia.
·
Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit
oriental.
·
Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada
ternak, hospes perantara lalat tabanus.
B.
Ciliata/Ciliophora/Infosoria
Ciliata
(latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia
(rambut getar). Alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap dan
spesifik, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri.
Ada yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
Cilia
membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma
akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke
sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Sel
Ciliata memiliki dua inti, yaitu makronucleus dan mikronucleus. Makronukleus
memiliki fungsi vegetatif dan
Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi.
Contoh:
·
Paramaecium caudatum, bentuk tubuh seperti sandal, mempunyai
sitostom (celah mulut) pada membran plasma,
dan selnya diselubungi oleh pelikel. Mempunyai dua macam nukleus yaitu
mikronukleus untuk reproduksi dan
makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain. Mempunyai dua macam
vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi
utk membantu mencerna makanan dan vakuola
kontraktil berfungsi utk mengeluarkan sisa makanan cair (ekskresi). Rereproduksi secara aseksual
dengan membelah diri dengan arah transversal, dan seksual dengan konjugasi.
·
Stentor, bentuk seperti terompet dan hidupnya menetap di suatu
tempat.
·
Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan
bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
·
Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa
Paramaecium.
·
Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok.
Banyak ditemukan pada permukaan daun yang terendam air.
·
Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat
menimbulkan balantidiosis (gangguan pada perut).
C. Rhizopoda atau
Sarcodina
Rhizophoda
berasal dari kata rhizo yang berarti akar dan podos yang berarti kaki jadi
Rhizophoda berarti akar kaki sedangkan
Sarcodina ( Sarcodesi yang berarti daging),
Ciri-ciri
rhizopoda:
·
Termasuk hewan Uniseluler dan bentuk tubuhnya mudah berubah.
·
Alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia) dengan cara menjulur
(protoplasma) gerakannya yang disebut amoeboid. Ada bbrp macam kaki semu, yaitu
lobodia (ujung tumpul) dan filopodia (ujung runcing), dan aksopodia (teratur pd
pusat)
Contoh :
·
Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena
menyerang dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
·
Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.
·
Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit,
tetapi kadang-kadang menyebabkan diare.
·
Foraminifera, hidup di laut, memiliki kerangka luar yang
terbuat dari kalsium karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap di dasar
laut membentuk tanah “globigerina”. Fosilnya berguna sebagai petunjuk dalam
pencarian minyak bumi.
·
Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari
silikat membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan
penggosok.
·
Arcella sp, memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin.
Hewan ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu
permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya
terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.
D. Sporozoa
Sporozoa
dari kata spora (benih) dan zoon (binatang), merupakan hewan berspora, tidak
mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua
spesies ini bersifat parasit (endoparasit).Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau
oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil
Contoh :
Genus Plasmodium,
bersifat parasit pada sel darah (eritrosit) manusia, yaitu menyebabkan penyakit
malaria. Vektornya adalah nyamuk Anopheles sp. Reproduksi Plasmodium secara
vegetatif berlangsung pada tubuh manusia penderita malaria, dan secara
generatif berlangsung pada tubuh nyamuk Anopheles sp betina.
Jenis Plasmodium antara lain :
·
Plasmodium falcifarum : Penyebab penyakit malaria Tropica,
dengan masa sporulasi 1 atau 2 X 24 jam.
·
Plasmodium vivax : Penyebab penyakit malaria Tertiana, dengan
masa sporulasi 2 X 24 Jam.
·
Plasmodium malariae : Penyebab penyakit malaria quartana,
dengan masa sporulasi 3 X 24 jam.
·
Plasmodium ovale :
Penyebab penyakit malaria ovale.
Siklus Hidup Plasmodium
·
Fase Vegetatif : Terjadi pada tubuh manusia penderita
Malaria. Manusia dipandang sebagai
hospes denifitif. Terdapatnya plasmodium di sepanjang saluran darah. Spora
aseksual berkembang biak pada waktu nyamuk anopheles menghisap darah. Siklus
hidupnya dimulai dari : Sporozoit – Tropozoit – Shyzoit – Merozoit.
·
Fase Generatif :Terjadi di dalam tubuh nyamuk Anophels betina.
Anopheles dipandang sebagai hospes intermedier. Terdapatnya plasmodium
disepanjang saluran pencernaan dan saluran ludah. Siklus hidupnya dimulai dari
Makrogametosit dan Mikrogametosit – Zygot – Ookinet – Oosit – Sporosit –
Sporozoit.
·
Toxoplasma gondii : Penyebab penyakit Toxoplasmosis, yang
menyebabkan keguguran pada ibu hamil, dan mempengaruhi janis, kemunduran
mental, kebutaan, pembengkakan hati, hidrosefalus pada janin. Vektornya hewan
suku Felidae (Kucing).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar