Minggu, 30 November 2014

Protista Mirip Hewan ( Protozoa )

Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan.

1.    Ciri-ciri Protozoa

·         Merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota).
·         Berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron.
·         Memiliki bentuk bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah.
·  Umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak.
·  Hidup bebas di air tawar dan air laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, protista lain, dan sampah organisme.
·         Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner, sedangkan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif  (konjugasi).

2.    Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu :

A.     Flagellata (Mastigophora)
Flagellata  dari istilah Flagellum (Cambuk)  sedangkan Mastigophora dari kata mastix: (cambuk) dan  poros (membawa). Merupakan protista yang memiliki alat gerak berupa bulu cambuk.

Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya klorofil, yaitu:
Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen hijau klorofil, disebut kelompok fitoflagellata.Contoh:
·         Euglena viridis, hidup di air tawar
·         Vollvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.
·         Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam hari.

 Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata.
Contoh:
·         Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat dari genus tse-tse, yaitu Jenis Glosina palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.
·         Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
·         Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
·         Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
·         Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantara lalat tabanus.


B.   Ciliata/Ciliophora/Infosoria

Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia (rambut getar). Alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap dan spesifik, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Sel Ciliata memiliki dua inti, yaitu makronucleus dan mikronucleus. Makronukleus memiliki fungsi vegetatif dan  Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi.

Contoh:

·         Paramaecium caudatum, bentuk tubuh seperti sandal, mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma,  dan selnya diselubungi oleh pelikel. Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk  reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain. Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan  berfungsi utk membantu mencerna makanan dan vakuola  kontraktil berfungsi utk mengeluarkan sisa makanan cair  (ekskresi). Rereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dengan arah transversal, dan seksual dengan konjugasi.

·         Stentor, bentuk seperti terompet dan hidupnya menetap di suatu tempat.
·         Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
·         Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
·         Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada permukaan daun yang terendam air.
·         Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis (gangguan pada perut).

C.   Rhizopoda atau Sarcodina
Rhizophoda berasal dari kata rhizo yang berarti akar dan podos yang berarti kaki jadi Rhizophoda  berarti akar kaki sedangkan Sarcodina ( Sarcodesi yang berarti daging),

Ciri-ciri rhizopoda:
·         Termasuk hewan Uniseluler dan bentuk tubuhnya mudah berubah.

·         Alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia) dengan cara menjulur (protoplasma) gerakannya yang disebut amoeboid. Ada bbrp macam kaki semu, yaitu lobodia (ujung tumpul) dan filopodia (ujung runcing), dan aksopodia (teratur pd pusat)

Contoh :
·         Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
·         Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.
·         Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetapi kadang-kadang menyebabkan diare.

·         Foraminifera, hidup di laut, memiliki kerangka luar yang terbuat dari kalsium karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah “globigerina”. Fosilnya berguna sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi.
·         Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.
·         Arcella sp, memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.

D.  Sporozoa

Sporozoa dari kata spora (benih) dan zoon (binatang), merupakan hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit (endoparasit).Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil
Contoh :
Genus Plasmodium, bersifat parasit pada sel darah (eritrosit) manusia, yaitu menyebabkan penyakit malaria. Vektornya adalah nyamuk Anopheles sp. Reproduksi Plasmodium secara vegetatif berlangsung pada tubuh manusia penderita malaria, dan secara generatif berlangsung pada tubuh nyamuk Anopheles sp betina.
  Jenis Plasmodium antara lain :

·         Plasmodium falcifarum : Penyebab penyakit malaria Tropica, dengan masa sporulasi  1 atau 2  X 24 jam.
·         Plasmodium vivax : Penyebab penyakit malaria Tertiana, dengan masa sporulasi  2  X 24 Jam.
·         Plasmodium malariae : Penyebab penyakit malaria quartana, dengan masa sporulasi  3 X 24 jam.
·         Plasmodium ovale :  Penyebab penyakit malaria ovale.


Siklus Hidup Plasmodium
·         Fase Vegetatif : Terjadi pada tubuh manusia penderita Malaria.  Manusia dipandang sebagai hospes denifitif. Terdapatnya plasmodium di sepanjang saluran darah. Spora aseksual berkembang biak pada waktu nyamuk anopheles menghisap darah. Siklus hidupnya dimulai dari : Sporozoit – Tropozoit – Shyzoit – Merozoit.
·         Fase Generatif :Terjadi di dalam tubuh nyamuk Anophels betina. Anopheles dipandang sebagai hospes intermedier. Terdapatnya plasmodium disepanjang saluran pencernaan dan saluran ludah. Siklus hidupnya dimulai dari Makrogametosit dan Mikrogametosit – Zygot – Ookinet – Oosit – Sporosit – Sporozoit.


·         Toxoplasma gondii : Penyebab penyakit Toxoplasmosis, yang menyebabkan keguguran pada ibu hamil, dan mempengaruhi janis, kemunduran mental, kebutaan, pembengkakan hati, hidrosefalus pada janin. Vektornya hewan suku Felidae (Kucing).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar